favorite issue

Senin, 28 Maret 2011

Kisah Penjaga Pintu Tol di Training CMNP

Bagi alumni ESQ, mendengar kisah penjaga pintu tol memang sudah biasa, namun tetap saja terasa istimewa bagi yang mendengarnya. Kisah yang kerapkali diceritakan ketika training ESQ berlangsung ini menginspirasi banyak orang, tak terkecuali bagi PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Kisah itu kembali diceritakan trainer Legisan saat berlangsung Training ESQ in-house PT CMNP angkatan ke-2 lalu, berikut kisahnya:
Setiap hari Pak Ary Ginanjar Agustian pergi ke kantor dari rumahnya di bilangan Depok ke Pondok Pinang melewati jalan tol. Biasanya petugas tol hanya melihat jumlah uang, mengambilnya, menghitungnya, dan mengembalikan uang sisa beserta tanda bukti pembayaran, setelah itu mereka akan melakukan hal yang sama kepada mobil berikutnya.
Namun suatu hari Pak Ary menemukan seseorang yang berbeda. Ketika Pak Ary menyerahkan uang, si penjaga pintu tol tersebut menyapanya dengan hangat, “Selamat Pagi Pak…” guratan senyum di wajahnya pun mengembang. Petugas itu pun mengambil uangnya, menghitungnya, dan mengembalikan sisa uang dan karcis tol seraya berkata, “Selamat sampai di tujuan Pak…”.
Pak Ary tertegun tak percaya, karena baru kali ini merasakan pengalaman tersebut. Sebuah hal kecil yang dilakukan oleh pria tersebut berdampak besar dan telah membuat perasaan Pak Ary bahagia saat meluncur di jalan tol menuju kantornya.
Keesokan harinya Pak Ary kembali pergi ke kantor dan kembali melewati pintu tol yang sama. Luar biasanya pria tersebut masih melakukan hal yang sama seperti kemarin. Hal ini dilakukan kepada semua mobil yang melewati pintu tol tersebut. Pak Ary semakin penasaran dengan sikap petugas tersebut.
Akhirnya Pak Ary memarkirkan kendaraannya di tepian tol dan menghampiri pria tersebut. Lalu Pak Ary bertanya dengan tulus, “Pak, apa yang membuat Anda bertindak berbeda dengan para penjaga tol lainnya?”
Petugas tol itu pun menjelaskan, “Saya bukanlah pribadi yang berlatar belakang pendidikan yang tinggi, saya bukan seorang guru yang dengan amalnya bisa membawanya ke Surga. Saya bukan seorang insinyur yang dengan karyanya bisa membawanya ke Surga. Saat ini saya tidak memiliki profesi yang 'elit' seperti Anda semua. Namun saya tahu, siapapun yang melewati jalan tol ini, mereka adalah pribadi-pribadi yang sedang terburu-buru pergi menuju kantornya. Makanya mereka melewati jalan tol ini agar cepat sampai di tujuan. Ketika saya menyapa mereka dan mendoakan mereka agar selamat sampai di tujuan, saya hanya berharap saya juga memiliki andil terhadap kerja dan karya mereka yang akan membawa mereka menuju perjumpaan mulia dengan Tuhannya di Surga. Paling tidak itulah yang bisa saya lakukan. Tuhan tidak menilai dari apa jenis profesi saya, namun Tuhan melihat, mendengar, menilai kerja saya. Itulah yang insya Allah akan membuat saya berjumpa Tuhan di Surga-Nya kelak.”
Mendengar kisah tersebut, banyak peserta yang terharu. Hal inilah yang dirasakan Suwarsono, petugas tol, yang sudah bekerja selama 15 tahun di CMNP. Selama dua hari training, Suwarsono tak kuasa berlinang meneteskan air mata. Kisah yang dialami Ary Ginanjar Agustian ini sangat menginspirasi dan memotivasinya.
Selama ini Suwarsono bekerja lebih mengedepankan keuntungan secara materi saja. Tetapi setelah mengikuti pelatihan ini, banyak hal yang merubah dirinya. Kini baginya bekerja di CMNP dijadikannya sebagai dzikir kepada Allah SWT.
Suwarsono mengatakan, acara ini bagus, karena mengajarkan bagaimana melakukan suatu pekerjaan yang dihubungkan dengan ibadah, jadi tidak semata-mata karena uang. Pendidikan rohani ini penting untuk membangun SDM (Sumber Daya Manusia) di CMNP. Jadi tidak hanya bekerja saja, tapi juga membangun akhlak. Kalau akhlaknya bagus, pasti tingkat kejujuran semuanya pun baik.
“Training ini mengajarkan kepada kita untuk mengarahkan bagaimana melayani customer lebih baik. Kalau kita tersenyum (kepada customer), pekerjaan ini menjadi ibadah. Saya juga mencoba untuk menerapkan, setiap satu lembar tiket yang kita berikan kepada pengguna jalan itu sebagai ibadah. Jadi, setiap hari kita bisa nabung amal,” ungkapnya dengan bahagia.
Pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta untuk dapat lebih memaknai pekerjaan dengan menjadikan pekerjaan di CMNP sebagai ibadah kepada Allah SWT. Ary juga berpesan untuk mempunyai keikhlasan di dalam bekerja.
“Saya mengucapkan terimakasih, karena ketika melalui jalan tol yang Anda jaga, Anda yang melayani semuanya. Betapa ruginya kalau kita bekerja bertahun-tahun tidak diniatkan kepada Allah. Hari ini kita akan rubah pola pikir kita, bekerja menjadi sebuah pengabdian dan cinta tulus kepada Allah SWT,” himbaunya.
Training ESQ in-house PT CMNP angkatan ke-2 ini berlangsung Rabu-Kamis (23-24/3), di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan. Pelatihan yang dipandu oleh Legisan Sugimin, Ahmad Supriyadi, dan Jaya Nurhana ini dihadiri 98 peserta yang merupakan staf/pelaksana PT CMNP. (tino/sym)
Nikmati sajian informasi kami dari browser ponsel Anda di http://m.esq-news.com