favorite issue

Senin, 28 Maret 2011

‘agent of change’... ESQ POWER 165

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencetak ‘agent of change’. Namun selama ini sekolah cenderung menciptakan generasi yang cerdas dari sisi intelektualitas saja. Padahal untuk menciptakan generasi penerus yang ideal diperlukan sinergi antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Keinginan menciptakan ‘agent of change’ bagi generasi muda ini diwujudkan oleh SMA Negeri 12 Jakarta dan SMA Negeri 81 Jakarta dengan mengadakan in-house training ESQ Basic. Training angkatan perdana ini diselenggarakan di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu-Kamis 16-17 Maret 2011. 
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 81 Jakarta, Karya Rama dalam sambutannya mengatakan, “Kita berkumpul disini selama dua hari dalam rangka menjemput hidayah Allah SWT. Harapan kami tentunya kalian sebagai anak bangsa harus diberikan pendidikan karakter yang sejati, sebab pada umumnya keseharian kita hanya intelektual saja yang diutamakan. Padahal kecerdasan emotional dan spiritual itu pertama dan utama.”
Karya menambahkan, SMA Negeri 81 Jakarta sebagai salah satu SMA Negeri unggulan di Jakarta rata-rata memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Hal itu harus didukung pula dengan kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi pula. Maka, "Kami mencoba memfasilitasi hal tersebut dengan menjalin kerja sama dengan ESQ Leadership Center dalam upaya membekali kecerdasan emosinal dan spiritual anak didik," jelasnya.
Hal senada juga dirasakan Ketua Komite SMA Negeri 12 Jakarta, Sutoto. Baginya untuk menciptakan generasi yang berkarakter diperlukan adanya kecerdasan emosional dan spiritual. Dirinya merasakan perubahan yang signifikan terhadap anak didik SMA Negeri 12 Jakarta yang sudah menjadi alumni ESQ. Perubahan itu dapat dilihat dari kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di sekolah.
“Para siswa yang sudah menjadi alumni ESQ menjadi seorang pribadi yang ikhlas dalam menjalani setiap aktifitasnya, ikhlas dengan datang tidak terlambat, ikhlas dalam belajar, dan ikhlas dalam persiapannya menghadapi ujian,” pungkasnya.
Sutoto menambahkan, training ini bertujuan agar anak didik bisa lebih mandiri, karena di ESQ ini diajarkan bagaimana mengenal Allah SWT dan mengenali jati diri. Di dalam pelatihan ini juga dibangun karakter 7 Budi Utama (jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli).
Pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian yang turut hadir berpesan agar melalui training ini peserta dapat menemukan makna kebahagiaan yang sesungguhnya.
Training yang dipandu oleh M Najmi, Agus Wiyono, Andry Fallash, dan Denny Kurniawan ini dihadiri 402 peserta. SMA Negeri 81 Jakarta mengirimkan peserta sebanyak 215 siswa, sedangkan SMA Negeri 12 Jakarta mengirimkan 187 siswa. (dion/tino/sym)
Nikmati sajian informasi kami dari browser ponsel Anda di http://m.esq-news.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar